Tren Busana Muslim 2008 (2)

TIGA puluh tahun lalu, saat busana muslim masuk ke belantika mode Indonesia, keberadaannya masih dipandang sebelah mata. Penggunanya dianggap gagap mode, kuper. Desainer yang serius menggarap busana muslim pun bisa dihitung jari.Namun kini, dengan cepat busana muslim beradaptasi. Menyerap tren yang berlaku di medan mode kontemporer. Hasilnya, wardrobe para muslimah pun semakin variatif. Apalagi para perancang rajin mengulik cutting dan pola, mengadaptasi teknik baru serta bereksperimen dengan material. Hasilnya era baru busana muslim. Segar, inovatif, muda, sekaligus kontemporer.Tahun ini, tren busana muslim tidak terlalu jauh berbeda dengan tahun lalu. Masih dipengaruhi sentuhan Victorian yang ekstravagan. Hal ini juga masih menjadi cerminan sisi feminin seorang muslimah. Karenanya, aksen frills, ruffles, pita, renda masih menguasai catwalk. Pun dengan penggunaan warna-warna aristokrat yang sejalan dengan citra elegan abad pertengahan.Namun, 2008 ini adaptasi bentukan busana Timur Tengah, India, Korea, dan Romawi memberi alternatif baru yang cukup menyegarkan. Tunik India dengan panjang hingga mata kaki yang dipadu sari menjadi pilihan banyak desainer. Pun dengan kaftan serta abaya Timur Tengah. Sementara aksen draperi yang kerap menghiasi gaun wanita Romawi muncul sebagai detail manis. Mengimbangi payet dan kristal yang sebelumnya merajai pasar.Bahan-bahan lembut layaknya sifon, satin, dan sutra tetap menjadi primadona. Sesekali diselingi katun maupun bahan kaus yang menjadi pernyataan kasual. Selain itu, para desainer memberi alasan, kedua bahan tersebut selain simpel juga nyaman digunakan.Sayangnya, kini banyak desainer terjebak tren. Mereka menggarap koleksinya berdasarkan tren yang berlaku. Bukannya menciptakan sesuatu yang bisa melahirkan tren baru. Akibatnya, konsumen bisa bosan dan memilih beralih gaya. Apalagi, saat ini busana kontemporer tengah menawarkan koleksi praktis dengan garis rancangan simpel dan minim detail.Beberapa desainer telah menawarkan gaya ini. Mereka mengandalkan rumus padu-padan. Baik antara tunik dengan rok atau celana, maupun gamis yang tampil lebih ringan dengan permainan motif, tanpa detail berlebihan.

Koleksi Busana Muslim 2008

Bulan ini adalah bulan yang sempurna untuk menata ulang lemari pakaian Anda dengan hadirnya koleksi busana muslim 2008. Sudah saatnya memilih mana di antara baju-baju Anda yang perlu disisihkan lalu padupadankan sisanya dengan trend musim ini dan gaya baru sesuai dengan kepribadian Anda. Apapun gaya Anda, sekaranglah saatnya bersenang-senang, dan ucapkan selamat datang musim panas yang indah. Kali ini Jeanette pemilik ‘Javanoea Design School’ ingin berbagi inspirasi mengenai trik-trik memadukan aksen pleats yang saat ini banyak diminati para penggemar mode.
Jangan hiraukan mitos yang menyatakan aksen pleast akan membuat tubuh terlihat semakin berisi. Sebaliknya lipit-lipit cantik dapat digunakan oleh siapa saja, tentunya dengan siasat tertentu, yang sesuai dengan tubuh masih-masing. Begitu juga dengan penempatan pleats tersebut sebaiknya hindari bagian tubuh yang kurang ideal. Karena akan membuat perhatian orang tertuju pada bagian tersebut.
Rancangan 1Pleats letakkan pada bagian dada dan diberi border pada pinggirnya. Agar terkesan mewah taburi hiasan kristal. Jangan menggunakan kalung lagi.
Rancangan 2Pola rok susun yang dibuat sekdressrok mulai dari dada gunakan pleats kecil-kecil. Atasnya diberi taburan kaca-kaca.
Rancangan 3Pola sekdress yang dibuat dengan perpaduan smok pola gelombang kecil pada dada dan lengan. Gunakan kain saten dan organdi sutra pada krahnya.
Rancangan 4Dada diberi pleats kecil dengan bahan saten dan dilanjutkan dengan lipatan yang agak besar terakhir dihias dengan ruffles dan diberi baby karet biar terkesan seperti rok balon.

Tren Busana Muslim 2008 (1)

Adopsi Model Busana Mancanegara
Layaknya busana umum, perkembangan mode busana muslim juga tergolong cepat. Memasuki tahun 2008, model busana muslim makin bervariasi. Namun secara umum, jenis bahan yang adem dan nyaman seperti katun dan chiffon masih akan banyak dipakai. Rancangan busana juga banyak mendominasi gaya busana dari luar negeri seperti India, Korea, dan Romawi.
Menurut Hj Sari Prayogo, pengelola Ar-Banni Moslem Collection di Jalan Pamularsih Raya 140 Semarang, bahan seperti chiffon dan katun banyak disuka karena simpel dan nyaman dipakai untuk segala suasana. “Bahan kaos masih banyak diminati, tapi semua tergantung pada selera masing-masing pemakai,” katanya.
Sementara untuk desainnya masih banyak mengadopsi busana India seperti memakai model kerut, model tumpuk layaknya busana Romawi, dan lain sebagainya. Tren busana muslim menurut Sari selalu berubah menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri. “Saat itulah selalu muncul model-model baru,” lanjutnya.
Untuk warnanya, tahun ini orang cenderung menyukai warna pastel, dan toska seperti biru, merah marun, hijau kalem, cokelat, dan lain sebagainya. Karena modelnya yang simpel, aplikasi yang ditempel juga tak terlalu banyak. Aplikasi bordir model bunga-bunga kecil ala Spanyol masih akan dipakai.
Sementara model kerudung juga tak selalu konvensional seperti spandek. Ada pula model segi 4, model tumpuk, dan bunga-bunga sebagai variasi untuk acara pesta. “Kerudung model spandek juga masih dipakai untuk sehari-hari. Namun busana pesta, bentuknya lebih variatif,” kata wanita cantik ini.
Sedangkan untuk busana prianya, meski tidak bervariasi layaknya busana untuk wanita, namun tetap memakai aplikasi seperti bordir yang minimalis. Menurut sari, model busana muslim pria masih banyak yang akan mem-preview dai-dai kondang seperti Ustadz Jefry Al Buchori dan Ustadz Ahmad. “Baju yang dipakai Uje masih akan menjadi trendsetter. Sebab dia dikenal sebagai pendakwah yang fashionable,” sambungnya.